Mass Media or Social Media?



Mungkin bila mendengar kata media massa hal ada di benak kita adalah koran , majalah dan tabloid. Dari media massa ini kita tidak hanya bisa mendapatkan informasi tetapi kita sebagai pembaca juga bisa menyampaikan masukan di bagian surat pembaca.

Seiring dengan perkembangan zaman, orang – orang sekarang bisa mencari informasi dari mana saja dan tidak hanya media massa tetapi dari internet dan sosial media. Apabila kita melihat perkembangan sosial media, sudah banyak orang dari seluruh dunia menjadi pengguna sosial media termasuk Indonesia. Social media tidak hanya digunakan untuk mencari teman di dunia maya tetapi social media juga digunakan untuk mencari informasi dan memberikan komentar tentang informasi yang tersebar di social media. Contoh dari social media cukup beragam, seperti facebook, twitter, myspace, friendster, tumblr, plurk dan lain sebagainya. 

Dari sekian macam jenis social media, facebook dan twitter merupakan dua social media yang digunakan semua orang di dunia terutama di Indonesia. Jumlah pengguna facebook di Indonesia seperti yang dikutip dari http://tekno.kompas.com dan http://www.antaranews.com menjelaskan bahwa ada 43,06 juta orang yang menggunakan situs jejaring sosial Facebook dan menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Aswin Sasongko, mengatakan bahwa jumlah pengguna facebook di Indonesia merupakan jumlah pengguna tertinggi ketiga pada bulan Februari 2012 setelah Amerika Serikat  (152,6) dan India (43,50). Tetapi sekarang, pada bulan Desember 2012 jumlah pengguna facebook di Indonesia menurun ke posisi keempat setelah disusul oleh India.

Sumber : http://www.socialbakers.com/facebook-statistics/?interval=last-6-months#chart-intervals

Untuk twitter, jumlah pengguna twitter di Indonesia ada 29 juta orang dan berada di posisi kelima jumlah pengguna twitter setelah Amerika Serikat (140 Juta), Brazil (40 juta), Jepang (34 juta) dan U.K. (32 Juta).

Sumber : http://sidomi.com/116387/indonesia-peringkat-5-pengguna-twitter-terbanyak-dunia/
Walaupun social media telah berkembang pesat, orang – orang masih menggunakan media massa seperti 
koran, majalah atau tabloid. Perbedaan antara media massa dengan terdapat di dalam bentuk informasi yang di sampaikan dan bagaimana para pembaca atau konsumen memberikan komentar di kedua media ini. Di media massa, informasi yang tersaji lebih panjang dan lengkap dibanding dengan informasi  di social media yang disampaikan lebih singkat. Hal ini dikarenakan informasi di media massa tidak langsung up to date seperti informasi yang ada di social media terus berubah setiap waktu, terlebih lagi sekarang khalayak dapat mengakses social media lewat smartphone kapan saja dan dimana saja, maka tidak heran informasi yang terdapat di social media selalu up to date. Selain itu dalam hal komentar yang dibuat oleh para pembaca, media massa seperti koran mempunyai batasan – batasan tertentu untuk para pembaca untuk menyampaikan komentar, kritik atau saran di rubrik surat pembaca seperti batasan dalam penggunaan bahasa. Berbeda dengan social media yang mana para penggunanya bisa memberikan komentar dengan bebas tanpa ada batasan – batasan tertentu.
Selain pembatasan dalam penggunaan bahasa, media massa juga melakukan pembatasan atau filterisasi dalam menyajikan informasi terutama yang menggunakan gambar. filterisasi dalam media disebut juga dengan proses gatekeeping, konsep gatekeeeper sudah dikenal sejak Lazarsfeld merumuskan model komunikasi dua tahap (two step flow of communication). Di media, fungsi gatekeeper lazimnya disandang oleh editor berita, produser program, hingga penanggungjawab perusahaan media. fungsi gatekeeping ada yang sederhana, tak sedikit yang berlapis - lapis. dalam perspektif teori kritis, gatekeeper adalah bagian dari internal media yang terlibat dalam praktik pembingkaian isu (Astuti, 2008:26) Media massa sangat melarang menampilkan gambar – gambar sadis seperti darah ataupu mayat dengan keadaan yang tidak wajar. Tetapi pembatasan seperti itu terkadang tidak ada di social media dan terkesan sangat bebas kecuali ada beberapa user  facebook yang membuat report ke facebook.com bahwa ada gambar yang mengandung kekerasan dan hal – hal tidak baik lainnya.

Tidak hanya dalam masalah penyajian, proses penyebaran informasi juga menjadi pembeda antara media massa dengan social media. di media massa, ketika seseorang ingin menyebarkan sebuah informasi atau berita ke sebuah koran, maka informasi yang ingin disebar ke publik harus melewati proses
gatekeeper atau penyeleksian yang dilakukan oleh kantor redaksi koran. berbeda dengan social media, disini orang - orang bisa bebas menyebarkan informasi tanpa harus ada batasan - batasan yang harus diperhatikan.




Sumber :  

http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/02/01/09153884/Jumlah.Pengguna.Facebook.Indonesia.Disusul.India

http://sidomi.com/116387/indonesia-peringkat-5-pengguna-twitter-terbanyak-dunia/

http://www.antaranews.com/berita/317451/pengguna-facebook-di-indonesia-tertinggi-ketiga-dunia 

Astuti, Santi Indra (2008). Jurnalisme Radio : Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

0 komentar:

Posting Komentar